Menulis jadi basic skill yang harus dimiliki saat ini, baik bagi Anda yang bekerja di bidang pembuatan artikel, maupun konten di media sosial. Dalam proses penulisan, kita juga harus memahami SEO content writing, yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menghasilkan konten yang tidak hanya menarik, tapi juga berkualitas dan dicari banyak orang.
Anda mungkin masih bingung memahami perbedaan content writer, SEO content writer dan SEO content writing. Untuk itu, kita akan sama-sama mempelajarinya.
Apa Itu SEO Content Writing?

Secara sederhana seperti melansir Backlink.io dalam artikelnya yang berjudul “SEO Writing“, SEO content writing adalah proses yang dilakukan untuk menulis atau menghasilkan sebuah konten. Umumnya berkaitan dengan artikel pada website.
Tujuan dilakukannya SEO content writing yakni agar artikel yang dibuat, sesuai dengan kebutuhan pembaca. Sehingga mendapatkan posisi teratas di mesin pencari seperti Google, Bing dan lain-lain.
Sementara content writer adalah seseorang yang bertugas menulis artikel sesuai panduan yang diberikan. Biasanya berupa petunjuk umum mengenai keyword, format artikel hingga optimasi SEO On-page yang harus diterapkan dalam artikel.
Manfaat SEO Content Writing
Ada beberapa manfaat SEO content writing yang bisa Anda rasakan bila dilakukan dengan tepat, antara lain:
- Meningkatkan traffic – Content writing membantu kita menulis artikel yang sesuai kebutuhan pengguna, dan hal tersebut akan berpengaruh pada peningkatan traffic (kunjungan).
- Meningkatkan ranking di pencarian – Peran SEO dalam content writing memudahkan kita bersaing di pencarian. Penerapan yang benar akan membawa kita pada hasil pencarian teratas.
- Meningkatkan penjualan – Salah satu peran penting SEO content writing dalam bisnis yakni mendatangkan penjualan atau leads.
Tools SEO Content Writing

Pada penerapannya, ada serangkaian proses yang perlu dilakukan agar dapat menghasilkan konten yang berkualitas. Namun kita telah dimudahkan dengan sejumlah tools SEO content writing yang tersedia, seperti:
1. Ubersuggest
Sebenarnya ada banyak tools yang bisa digunakan untuk keperluan riset keyword, dan Ubersuggest salah satu tools terbaik yang bisa digunakan. Meski tersedia dalam versi free trial, namun hasil yang diberikan oleh Ubersuggest lumayan membantu proses penulisan artikel.
2. Google Search Console
Google Search Console (GSC) bisa kita manfaatkan untuk melihat query atau kata kunci yang diketik oleh pengguna. Kita bisa menganalisa apa keyword tersebut sudah ada dalam konten kita atau belum. Jika belum, kita bisa menambahkannya atau membuat konten baru mengenai query tersebut.
3. Google Trends
Tools ini bisa dimanfaatkan untuk melihat tren pencarian. Kita pun bisa membandingkan tren pencarian beberapa keyword sekaligus. Untuk rentang waktunya, bisa disesuaikan dengan kebutuhan, apakah 12 bulan, 6 bulan atau bahkan seminggu terakhir.
4. Grammarly
Bila harus menulis artikel berbahasa inggris, kita bisa mengandalkan Grammarly untuk memeriksa penggunaan kata dalam artikel tersebut. Grammarly juga akan memberitahu kita bagian mana saja di dalam artikel yang sebaiknya diperbaiki.
5. Word Counter
Pada kondisi tertentu, seperti penulisan judul atau meta deskripsi, kita memerlukan word counter untuk menghitung jumlah kata atau karakter yang ditulis.
6. Yoast’s Content Analysis
Yoast’s Real-Time Content Analysis jadi salah satu tools andalan content writer dalam menulis artikel. Terutama bila website klien menggunakan Yoast sebagai plugin SEO utama. Dengan halaman ini, kita bisa memastikan artikel kita sudah memenuhi standar Yoast SEO atau belum.
Tips Membuat SEO Content Writing yang Efektif
Sekarang saatnya mengetahui tips membuat SEO content writing yang efektif untuk website Anda. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
1. Riset Keyword Mendalam
Riset keyword merupakan hal utama sebelum kita memulai semuanya. Pastikan Anda melakukan riset keyword secara mendalam dan lengkap. Selain untuk keperluan konten, hal ini juga untuk efisiensi waktu, sehingga Anda dapat fokus pada tahapan lainnya.
2. Fokus pada Search Intent
Mudahnya, search intent adalah tujuan pengguna dalam melakukan pencarian. Umumnya search intent terbagi menjadi informational intent, navigational intent, transaction intent dan commercial intent. Memahami user intent sangat penting karena akan memudahkan kita membuat artikel dengan format yang sesuai dengan tujuan pencarian.
3. Optimasi Keyword
Setiap konten tentunya memiliki keyword atau kata kunci, baik kata kunci utama maupun keyword turunannya. Pastikan Anda melakukan optimasi keyword dengan baik, seperti menyebarkan keyword pada bagian tertentu, membuat anchor text untuk internal link dan optimasi gambar.
4. Keterbacaan
Pastikan artikel Anda mudah dibaca oleh pengguna. Beberapa cara yang bisa dilakukan seperti menggunakan paragraf pendek, kalimat yang singkat, serta penggunaan heading yang tepat pada tiap topik pembahasan.
5. Update Berkala
Ini tidak hanya berlaku pada artikel baru, namun juga artikel yang sudah terpublish di website. Seiring berjalannya waktu, informasi yang kita sampaikan mungkin saja mengalami perubahan. Sehingga kita perlu menyesuaikannya lagi agar informasi tersebut tetap relevan.
Kesalahan Umum dalam SEO Content Writing

Agar proses yang dilakukan semakin maksimal, hindari kesalahan umum dalam SEO content writing berikut:
- Tidak melakukan riset keyword.
- Tidak memahami kebutuhan pengguna.
- Mengabaikan SEO On-page pada artikel.
- Penyebaran keyword tidak maksimal.
- Penerapan heading yang kurang tepat.
- Tidak menjawab pertanyaan pengguna.
- Kualitas konten yang buruk.
Dengan memahami SEO content writing dengan baik, sekarang Anda sudah lebih siap membuat konten yang berkualitas. Saat pertama mencoba, mungkin Anda merasa ini adalah sebuah proses yang panjang. Melakukannya secara rutin dan bertahap akan membuat Anda terbiasa dan nyaman melakukannya. Pastikan pula bahwa Anda melakukan proses ini dengan benar.